Skip to content

Masyarakat Dunia Makin Cinta Minyak Sawit

Dalam lima puluh tahun terakhir telah terjadi perubahan selera masyarakat dunia pada konsumsi minyak nabati dunia yang menempatkan minyak sawit sebagai minyak nabati yang paling disenangi

gapki-sawit-palm-oilMeski di hujat, dituduh, dimaki, difitnah macam-macam oleh sejumlah gerakan LSM transnasional, tampaknya minyak sawit makin dicintai masyarakat dunia. Semakin dihambat justru semakin merambat naik konsumsi minyak sawit dunia.

Tentu pernyataan di atas tidak sekadar isapan jempol belaka, melainkan didukung fakta. Minyak sawit yang makin disenangi (revealed preferences) oleh masyarakat dunia dapat dilihat dari perubahan komposisi konsumsi minyak nabati global. Setidaknya dalam periode 1965-2014 telah terjadi perubahan pola konsumsi minyak nabati global. Pada tahun 1965 minyak nabati yang paling disenangi dunia adalah minyak kedelai dengan pangsa konsumsi sekitar 60 persen. Urutan kedua yang disenangi masyarakat dunia adalah minyak rapeseed yakni dengan pangsa 23 persen. Sementara minyak sawit pada waktu itu masih berada diurutan ketiga dengan pangsa konsumsi 16 persen.

Lima puluh tahun berikutnya selera masyarakat dunia berubah drastis. Pada tahun 2014, minyak nabati yang paling disenangi masyarakat dunia adalah minyak sawit dengan pangsa konsumsi yang meningkat cepat menjadi 42 persen. Sedangkan selera terhadap minyak kedelai tergeser keurutan kedua dengan pangsa yang menurun menjadi 32 persen. Selera masyarakat dunia terhadap minyak rapeseed terdesak keurutan ketiga.

Kawasan-kawasan yang menempatkan minyak sawit paling dicintai dibandingkan minyak nabati lainnya adalah kawasan Asia Selatan, Asia Timur, Asia Tengah, Sub Sahara Afrika. Sedangkan kawasan yang makin meningkat kecintaan terhadap minyak sawit adalah Near East dan Afrika Utara, Eropa, Amerika Selatan dan Caribbean serta juga Amerika Utara. Diperkirakan dalam beberapa tahun kedepan, minyak sawit merupakan minyak nabati yang paling disenangi disetiap kawasan.

Jika dilihat negara konsumen terbesar minyak sawit dunia adalah Indonesia yakni sekitar 17 persen disusul India 15 persen, China 11 persen, EU-27 10 persen, Malaysia 5 persen, Pakistan 4 persen, Thailand 3 persen, Nigeria 2 persen dan USA 2 persen. Sisanya sekitar 30 persen dikonsumsi oleh negara lainnya.

Perubahan selera konsumsi minyak nabati dunia tersebut, menunjukan bahwa konsumsi minyak nabati masyarakat dunia telah dan sedang bergeser dari minyak kedelai kepada minyak sawit. Masyarakat dunia makin meminati minyak sawit daripada minyak nabati yang lain.

Source : Sawit.or.id

Post View : 866
EnglishIndonesia