Skip to content

Komitmen GAPKI Lindungi Pekerja Perempuan

Perempuan menjadi bagian penting dalam industri kelapa sawit Indonesia. Industri kelapa sawit yang berkelanjutan adalah industri yang melindungi pekerja perempuan. Sawit berkelanjutan dan perlindungan pekerja perempuan di industri sawit menjadi isu strategis sejalan dengan presidensi Indonesia dalam G20. Topik ini diangkat oleh Harian Kompas yang bekerjasama dengan GAPKI mengadakan acara Bincang Dua Puluh dengan Topik Perempuan Hebat, Industri Sawit Kuat, dilaksanakan daring pada Selasa 22 Maret 2022.

Hadir sebagai pembicara kunci yakni Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dan para pembicara yakni Diah Anggoro Putri, Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan; Sumarjono Saragih Ketua Bidang Ketenagakerjaan GAPKI; Hadriani Uli Silalahi, Chair Women G-20 Indonesia; Elles Van Ark Managing Director CNV Internationaal; Nursanna Marpaung Sekretaris Eksekutif Jaringan Serikat Pekerja Buruh Sawit Indonesia (JAPBUSI) dan dipandu oleh wartawan senior Harian Kompas, Sonya Hellen. Acara juga dibuka oleh Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra.

Gusti Bintang dalam paparannya menyampaikan bahwa industri kelapa sawit adalah industri strategis dan penyumbang devisa terbesar. Menteri PPPA mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi Kompas dan GAPKI dalam upaya perwujudan lingkungan kerja industri sawit yang ramah perempuan. Perempuan berperan penting dalam rantai produksi kelapa sawit. Mari kita bersama-sama menyatukan visi, membangun misi dan menghimpun kekuatan untuk ikut serta dalam menciptakan lingkungan industri kelapa sawit yang aman, ramah dan responsif gender, ujarnya. Sektor kelapa sawit termasuk sektor yang kuat dan tidak banyak terpengaruh pandemi, oleh sebab itu tidak ada alasan untuk menghalang-halangi peningkatan kesejahteraan bagi pekerja perempuan, tambahnya lagi.

GAPKI sebagai asosiasi pengusaha kelapa sawit Indonesia telah melakukan berbagai gerakan, inisiatif dan aksi untuk sawit Indonesia yang berkelanjutan, termasuk melindungi pekerja perempuan. Tahun 2021, menerbitkan Panduan Perlidungan Perkerja Perempuan bersama serikat buruh Hukatan dan CNV Internationaal. GAPKI terbuka untuk kolaborasi lebih luas. Sumarjono Saragih dalam paparannya menyampaikan bahwa Presiden Jokowi dengan mandat Presidensi G20 menginginkan banyak aksi. GAPKI menawarkan ini bagian inisiatif Indonesia  kepada dunia dan G20 bahwa sawit Indonesia tidak seburuk yang diberitakan. Industri sawit tidak berdiam diri. Sawit indonesia menyangkut 16 juta tenaga kerja. Ketika kita memberikan perhatian kepada Sawit, kita memberikan perhatian kepada perempuan Indonesia, demikian Sumarjono Saragih dalam pernyataannya.

Sementara Dirjen PHI Kemnaker menyampaikan pesan agar para pekerja perempuan tetap optimisi dan tetap semangat untuk menunjukkan produktivitas. Perempuan mampu bersaing sehat. Pemerintah terus memantau perlindungan pekerja perempuan dan,  melakukan pembinaan terhadap mitra-mitra seperti pengusaha, serikat pekerja dan organisasi masyarakat sipil untuk memastikan pekerja perempuan tetap produktif dan tetap jaya.

Tahun 2022, Indonesia memegang mandat sebagai Ketua G20, W20 sebagai mitra pemerintah mendorong isu pekerja perempuan dibahas dan mengusulkan pembahasan regulasi-regulasi khusus yang melindungi pekerja perempuan termasuk di industri kelapa sawit. Perempuan perlu terlibat dalam pengambilan kebijakan yang menyangkut kepentingan perempuan itu sendiri. Hal tersebut disampaikan oleh Hadriani Uli Silalahi sebagai Chair Woman 20.

Perlindungan pekerja perempuan dalam industri kelapa sawit menjadi perhatian semua pemangku kepentingan. Dialog sosial dan kolaborasi terus ditingkatkan.GAPKI bersama Hukatan dan CNV Internationaal dan juga mitra lainnya telah melakukan ragam inisiasi. Managing Direntor CNV Internationaal mengajak semua pihak untuk turut serta membangun dialog sosial, bekerjasama memperjuangkan upah yang adil dan praktik terbaik. Hal ini juga ditimpali oleh Nursanna Marpaung yang menyampaikan bahwa memberikan perlindungan kepada pekerja perempuan akan menyejahterahkan keluarga dan berdampak pada perekonomian negara.  Dengan membangun kerjasama, praktik baik dan dialog sosial, harapannya memperkuat perlindungan dan kesejahteraan perempuan.

Dengan mengusung tema Perempuan sehat, Industri sawit kuat, acara yang dihadiri oleh pemangku kepentingan dalam industri kelapa sawit diharapkan sebagai batu loncatan bagi pelaku industri sawit dalam pengambilan komitmen melindungi pekerja perempuan dalam  menuju Indonesia Jaya. Eko Tamba

Post View : 1040
EnglishIndonesia