
Sawit Berkelanjutan: Dialog Sosial Untuk Pekerjaan Yang Layak
GAPKI dan Jaringan Serikat Pekerja Serikat Buruh Perkebunan Kelapa Sawit (JAPBUSI) bekerjasama dengan organisasi masyarakat sipil dan juga lembaga PBB di bidang ketenagakerjaan yaitu ILO mengadakan kegiatan “Regional Workshop Promoting Decent Work in Palm Oil Plantation”, dengan tema “Sawit Berkelanjutan : Dialog Sosial Untuk Pekerjaan Yang Layak pada Kamis, 5 Desember 2019 bertempat di Hotel Batiqa Palembang.
Kegiatan ini dalam upaya mempromosikan Kerja layak di industri kelapa sawit. Acara ini dibuka oleh Kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Selatan Drs. Koimuddin dan Alex Sugiarto, Ketua GAPKI Cabang Sumatera Selatan dan dihadiri perwakilan perusahaan perkebunan kelapa sawit anggota GAPKI Cabang Sumatera Selatan, perwakilan serikat pekerja di Sumatera Selatan, BPJS Ketenagakerjaan dan Dinas Tenaga Kerja Provinsi dan Kabupaten di Sumatera Selatan.
Immanuel Manurung, Pengurus GAPKI Bid Ketenagakerjaan dalam paparannya menyatakan bahwa Perkebunan kelapa sawit di Indonesia telah menjadi salah satu penopang ekonomi bangsa yang memberikan kontribusi ekonomi dalam pembangunan daerah dan nasional. Kelapa Sawit menjadi penyumbang devisa terbesar dan menyerap banyak tenaga kerja.
Hubungan industrial masih menjadi tantangan dalam industri kelapa sawit. Adanya hubungan kerja yang harmonis memperkuat sinergitas antara buruh dan pengusaha dalam membangun industri kelapa sawit berkelanjutan. GAPKI sebagai organisasi yang bergerak dalam industri kelapa sawit berkomitmen untuk menghormati dan mendukung menciptakan hubungan industrial yang harmonis di semua kegiatan usaha dan hubungan usahanya di rantai pasok.
Oleh karenanya penting meningkatkan Dialog Sosial bagi GAPKI dan jaringan serikat pekerja di perkebunan kelapa sawit dalam upaya meningkatkan hubungan industrial yang harmonis sebagai lembaga yang fokus pada upaya Sawit Berkelanjutan.
Turut hadir dalam acara ini steering committee JAPBUSI, Al Mansur yang juga Ketua Umum FSPPP KSPSI, Carlos Rajagukguk, Ketua Umum FSP Nikeuban dan National Project Coordinator ILO, Yunirwan Gah. Perwakilan serikat pekerja berpendapat bahwa acara seperti ini perlu diadakan lebih rutin lagi untuk meningkatkan hubungan antara pengusaha dan pekerja, sehingga jika terjadi perselisihan dapat dengan mudah diselesaikan tanpa harus berlarut larut. Eko Sanjaya Tamba