Gengsi Bilang Suka, Sawit Ditutup & Dipakai lagi

Bagi Joko, bertemu awak media itu selalu saja ada informasi dan pengetahuan baru terkait banyak hal. Dari yang umum sampai yang sensitif, dari yang serius hingga candaan.

Wajah Joko Supriyono tampak semringah. Senyum terus mengembang di bibirnya. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) itu pun dengan riang mengakui, kerinduannya selama tiga tahun lebih, Kamis (7/4/2022) petang itu, terbayar sudah.

Joko bukan kangen kepada keluarganya, melainkan kepada pimpinan redaksi media massa. ”Tak terasa sudah tiga tahun lebih kita tak bertemu. Pertemuan terakhir kita pada 19 Maret 2019 di sebelah. Kangen juga ternyata,” kata Joko, yang pernah menjadi Wakil Direktur Utama PT Astra Agro Lestari TBK itu.

Pandemi Covid-19, lanjut Joko, memang membuat orang tak mudah bertemu dengan keluarga dan koleganya. Joko dan pengurus Gapki pun tak mudah bertemu lagi dengan wartawan dan pimpinan media. Perjumpaan secara dalam jaringan (daring) tak mampu menggantikan pertemuan langsung yang lebih intensif dan mempribadi.

Bagi Joko, bertemu awak media itu selalu saja ada informasi dan pengetahuan baru terkait banyak hal. Dari yang umum sampai yang sensitif, dari yang serius hingga candaan.

Selain itu, ia atau pelaku usaha lain juga bisa berbagi cerita. Apalagi, banyak kabar baru terkait kelapa sawit. ”Saya yakin pimpinan redaksi pasti lebih tahu. Yang jelas, kampanye antiproduk kelapa sawit dari sejumlah negara Eropa selama ini, ya, untuk kepentingan bisnis juga,” paparnya. Buktinya, begitu ada krisis akibat pandemi dan perang di Ukraina, mereka mengimpor produk turunan kelapa sawit. Bahkan, kemasan yang mencantumkan menolak produk kelapa sawit pun ditutup atau tak dipakai lagi.

Sumber: Harian Kompas | Joko Supriyono, Tiga Tahun Merindu

EnglishIndonesia